Baca Juga
Agar Website Kelas Islam Rutin Update Artikel Terkait Dunia Islami atau hal lainnya, Mohon Bantu Donasinya Akhy wa Ukhti, Caranya pun Mudah. Akhy wa Ukhti hanya cukup Meng-Klik Iklan Dibawah ini ataupun Iklan yang Berada Dimana Saja. Salam Ukhuwah dan Saling Peduli Sesama yaa Akhy wa Ukhti :)
Kelas Islam - Amal Jariyah, Sedekah, Sodaqoh, Sedekah Jariyah, Sodaqoh Jariyah, Sedekah Jariyah adalah, Pengertian Sedekah Jariyah, Dosa Jariyah, Dosa Jariyah adalah, Pengertian Dosa Jariyah, H.R Nasa'i, Jenis Amal Jariyah, Q.S Yasin ayat 12, H.R Muslim, Contoh Dosa Jariyah, Sedekah Jariyah dan Dosa Jariyah
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ & اَهْلاًوَسَهْلاً
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Sedekah Jariyah dan Dosa Jariyah - Sudah tidak asing lagi bahwasanya kita mendengar suatu istilah yang berkaitan dengan pemberian atau biasa disebut sodaqoh terutama yakni sedekah jariyah.
Sedekah Jariyah adalah sebuah sedekah/sodaqoh yang mana pahalanya akan secara terus-menerus mengalir yang mana orang yang telah memberi sebuah sedekah jariyah tersebut, walaupun seorang yang telah melakukan sedekah jariyah tersebut sudah meninggal dunia.
Pahala pun akan selalu bercucuran pada kita terutama yang menyedekahkan suatu amal jariyah, jikalau sebuah amal atau sedekah tersebut masih digunakan oleh pihak setempat untuk menciptakan atau memperoleh ibadah dengan melakukan suatu ketaatan.
Dari Abu Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْه, bahwa Rasullullah ﷺ. bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Idzaa maatal-insaanunq-qoto'a 'amaluhu illaa min-tsalaa sati: min-sodaqotin-njaariyatin, wa 'ilmi yun-ntafa'u bihi, wawaladin-nshoo lihin yad'uulah.”
Yang Artinya:
“Apabila umat (manusia) meninggal, maka suatu amalnya akan terputus, terkecuali 3 perkara (yakni): Sodaqoh Jariyah, (Suatu) Ilmu yang bermanfaat, serta Anak Sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tua nya.” (HR. Nasa’i)
Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa, tentunya kita sadar betapa amat pentingnya suatu amal bekal kelak di hari kiamat, atas berharap nya kita dengan mendapatkan sebuah pahala, tentunya kita berharap agar dapat mengamalkan suatu perkara seperti sedekah jariyah tersebut. Tetapi harus dipertimbangkan lah terlebih dahulu jika kita hendak menyedekahkan suatu amal jariyah, pastikan keluarga terutama dapat terpenuhi kecukupan dalam sehari-harinya.
Jenis Jenis Amal/Sedekah Jariyah
Jika kita hendak memperoleh suatu Amal atau Jenis Sedekah Jariyah, pastikan kita telah mengetahui terlebih dahulu apa saja jenis amal atau sedekah jariyah yang dapat di amalkan, terutama hal ini biasa kita temukan di wilayah penduduk sekitar, sedekah jariyah yang biasa diamalkan sehingga menghasilkan sebuah pahala berturut hingga kita wafat diantaranya, seperti:
1. Membangunkan Sebuah Masjid.
2. Membangunkan Sebuah Mushola.
3. Membangunkan Sebuah Majelis Taklim.
4. Membangunkan Sebuah Sekolah (Islam).
5. Membangunkan Sebuah Pesantren.
6. Memberikan atau Membelikan sebuah benda yang berguna untuk berIbadah, seperti: Peci, Baju Koko (Gamis), Al-Qur'an, dll sejenisnya.
7. Dan masih banyak lagi Jenis-Jenis Amal atau sedekah jariyah lainnya.
Disamping terdapat nya sebuah Amal atau Sedekah Jariyah, ternyata terdapat juga sebuah Dosa yang dimana Dosa ini pun serupa mengalir yakni Dosa Jariyah.
Dosa Jariyah adalah Suatu Dosa yang mana akan terus tetap mengalir, walaupun orangnya (yang melakukan/berdosa) telah meninggal sekalipun. Dosa Jariyah pun tentunya dapat sirna jika sebuah amalan yang dibagikan tersebut sudah tidak dilakukan lagi oleh pelaku maksiat tersebut.
Seperti yang terlihat dari kandungan Q.S Yasin, bahwasanya الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى. Berfirman,
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ.
“Innaa nahnu nuhyil-mauutaa wanaktubu maa qoddamuu waaaa tsaa rohum wakulla syaii' akhshoiiynaahu fiiy imaa min-mubiin.”
Yang Artinya:“Sesungguhnya Kami (akan) menghidupkan orang-orang mati serta Kami (akan) menuliskan (suatu perkara) apa yang telah mereka kerjakan (didunia) serta (semua) bekas-bekas yang (telah) mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu perkara (akan) Kami kumpulkan di dalam kitab yang sebenarnya nyata (Lauhul Mahfuzh).”
(QS. Yasin: 12)
Kandungan diatas menggambarkan, bahwasanya jika barangsiapa yang melakukan sebuah amal kebajikan maka kelak di hari kiamat ia akan mendapat balasan yang sebenarnya, dan begitu pula sebaliknya. الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى. pun akan mencatat semuanya (Baik dan Buruk) dalam suatu catatan yakni “Lauful Mahfudz”
Untuk orang yang melakukan amal yang buruk atau maksiat, maka ia tentunya akan mendapatkan sebuah dosa atas perlakuan maksiat nya itu yang telah dilakukan. Jikalau sebuah dampak buruk yang ia berikan kepada selaku keluarga, teman, rekan, sahabat atau bahkan saudara/saudari kita, jika masih dilakukan, maka celakalah kamu, sesungguhnya itu termasuk suatu Dosa Jariyah (Naudzubillah Min Dzalik). Maka perlu diketahui dosa ini cukup amat menakutkan, maka dari itu marilah kita mengamalkan amal ibadah yang diridhoi الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى. dengan sebenar-benarnya.
Sebagai Contoh Dosa Jariyah yakni,
• Menjadi Figur (panutan) dalam bermaksiat.
• Menciptakan Tempat Judi
• Menciptakan Tempat Miras
• Menciptakan Tempat Perzinaan
• Dan lain sebagainya.
Maka dari itu janganlah kalian sekali-kali menerapkan sebuah Dosa, memang manusia ini memang tidak luput dari dosa. Dan jika kita berbuat dosa maka bertaubat kah kalian dengan taubat yan sesungguhnya (Nasuha) dan janganlah sekali-kali kalian berbuat maksiat, terutama melaksanakan Dosa Jariyah karena itu merupakan suatu jalan yang buruk.
Dari Hadits Jarir bin Abdillah رَضِيَ اللَّهُ عَنْه, bahwa Rasullullah ﷺ. bersabda,
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء.
“Man-nsanna fiil-islaami sunatan-sayya atan, kaana 'alaihi wizruhaa wawizruman-'amila bihaa min-nmba'dihi, min ghaiyri an-nyanqusho min auzaarihim syai'.”
Yang Artinya:“Barangsiapa siapa yang (turut) mempelopori satu kebiasaan buruk dalam (ajaran) islam, maka dia (sesungguhnya) mendapatkan dosa (dari) keburukan itu, serta dosa setiap orang yang (telah) melakukan keburukan itu atas ulahnya, tanpa (adanya) kurangnya sedikitpun dari dosa mereka.”(HR. Muslim).
Maka dari itu, telah terbayangkan bagaimana nasib orang yang membuat sebuah rok kecil (mini), pakaian tidal wajar, aurat diumbar di internet, dan hal tersebut langsung ditiru para kaum tersebut. Walaupun orang tersebut tidak mengajak khalayak berpakaian seperti itu, tetapi ramai khalayak yang menirunya, maka inilah yang termasuk Dosa Jariyah, dan tidak mendapat dosa, jika khalayak berhenti.
جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا & صدق الله العظيم
وابيلاهي توفيق ول الهداية
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Jika Ingin Mengemukakan Pendapat, Berkomentarlah Dengan Baik dan Sopan. Salam Ukhuwah Akhy wa Ukhti :)
EmoticonEmoticon