Tunggu Sebentar...

Dunia Fana, Akhirat Baqa: 4 Perkara dan Haditsnya

Agar Website Kelas Islam Rutin Update Artikel Terkait Dunia Islami atau hal lainnya, Mohon Bantu Donasinya Akhy wa Ukhti, Caranya pun Mudah. Akhy wa Ukhti hanya cukup Meng-Klik Iklan Dibawah ini ataupun Iklan yang Berada Dimana Saja. Salam Ukhuwah dan Saling Peduli Sesama yaa Akhy wa Ukhti :)
Agar Website Kelas Islam Rutin Update Artikel Terkait Dunia Islami atau hal lainnya, Mohon Bantu Donasinya Akhy wa Ukhti, Caranya pun Mudah. Akhy wa Ukhti hanya cukup Meng-Klik Iklan Dibawah ini ataupun Iklan yang Berada Dimana Saja. Salam Ukhuwah dan Saling Peduli Sesama yaa Akhy wa Ukhti :)

Baca Juga

Agar Website Kelas Islam Rutin Update Artikel Terkait Dunia Islami atau hal lainnya, Mohon Bantu Donasinya Akhy wa Ukhti, Caranya pun Mudah. Akhy wa Ukhti hanya cukup Meng-Klik Iklan Dibawah ini ataupun Iklan yang Berada Dimana Saja. Salam Ukhuwah dan Saling Peduli Sesama yaa Akhy wa Ukhti :)

Kelas Islam - Dunia Fana, Akhirat Baqa: 4 Perkara dan Haditsnya, Dunia Rusak, Akhirat Kekal: 4 Perkara Dunia dan Akhirat dan Haditsnya, ingat 4 perkara, Sabda Rasullullah ﷺ., Surat Al-Hajj ayat 11, Firman الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى.


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ & اَهْلاًوَسَهْلاً

Dari Abdullah bin Mas'ud Radiyallahu Anhu, berkata:

“Naama Rasuu-lullaah ﷺ. A'laa hashiyyrin-nk faqooma wa qod' atssara fiiy janb-mbihi faqulnaaa: yaa Rasuu-lallaahi lawitta khoznaa laka witoo-ann, faqoola: maa liy wa maa liddunyaa maa anaa fiiddunyaa illaa karoo kibis-tadzolla tahta syajarotin-nsumma rooha watarokahaa."

Yang Artinya:
“Rasullullah ﷺ. tidur diatas tikar lalu bangun sedangkan lambung-Nya tergores-gores dengan-Nya, maka kami berkata, 'Wahai Rasullullah ﷺ., kenapa engkau tidak menyuruhku mencari alas?' Beliau berkata,' Apa urusanku dengan dunia? Tidakkah aku di dunia seperti ini melainkan layaknya seperti orang yang tengah mengendarai kendaraan dengan berteduh di bawah pohon lalu kemudian pergi meninggalkannya?.”

Seperti perkataan dari sahabat Rasullullah ﷺ., Ali bin Abi Thalib Radiyallahu Anhu pun berkata, “Sungguh dunia semakin lambat laun akan habis berlalu serta akhirat akan semakin mendekat, sedangkan keduanya memiliki anak turunan. Dan sepertilah kalian layaknya anak turunan (akhirat) dan janganlah kalian menjadi sebagaimana anak turunan yang seperti mencari kesenangan di dunia, lantaran dalam kesempatan atas beramal sesorang dikategorikan tercakup bagaikan tanpa adanya sebuah hisab, melainkan ia esok hanya merasakan hisab yang sementara bahkan tidak tercakup kesempatan dalam beramal.”

Wahai umat/kaum islam (muslim wa muslimah), ketahuilah serta ingatlah bahwa akan ada 4 (empat) perkara:

  1. Aku tahu bahwa dimana akan ada sebuah rezeki yang tidak akan dimakan oleh orang lain, maka tentramlah jiwaku.
  2. Aku tahu bahwa dimana amalku tidak akan dinkakan ada sebuah rezeki yang tidak akan diberlakukan oleh orang lain, maka aku pun disibukkan dengannya.
  3. Aku tahu bahwa dimana akan datang kematian secara tiba-tiba, maka segera aku menyiapkannya.
  4. Dan aku tahu bahwa dimana diriku tidak akan ada sebuah rezeki yang tidak akan lepas dari pantauan الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى., maka aku akan merasa malu kepada-Nya.


Orang yang membersihkan hatinya dalam rangka menghindari diri dari sifat rakus serta serakah, maka akan terasa ringan dalam meninggalkannya nya, dan juga tertanam rasa bahwasanya ingin terasa siap bertemu dengan Rabb-Nya (الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى.) kelak di akhirat dengan siap siaga menyambut kematian. Nabi Muhammad ﷺ. bersabda,

“Idzaa dakholannuurul-qolban-nkfasaha wanasyaroha. Qooluu: Wamaa a'laa matu dzaalika yaa rasuulullaahi. Qoola: al-inaa batu ilaay daa ril-khuluudi wattajaa-fiiiy a'nkdaa ri-ghuruuri wal-isti'daa dulil-mauu tiqob'la nazulihi.”

Yang Artinya:
“Jika cahaya telah masuk kedalam hati, maka akan menjadi lapang dan tenang. “Mereka bertanya, “Dan apakah tanda-tandanya wahai Rasullullah (ﷺ.)? “Rasullullah ﷺ. pun bersabda, “Bersiap siagalah kalian dalam menuju ke kampung yang penuh penipuan yaitu dunia, dan bersiap siagalah juga dalam dijemput suatu kematian yang tiba pada sebelum kehadirannya.”

Barang siapa yang menyia-nyiakan selama masa hidupnya, merusak waktunya, tidak dapat menahan diri dari godaan/rayuan setan serta mengumbar perihal hawa nafsunya, niscaya ia lah yang termasuk golongan yang akan terjatuh ke berbagai macam dosa dan juga maksiat, kelak di akhirat ia akan menyesal bagaimana nikmat surga yang sebenarnya.

Allah SWT berfirman:

{ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةَ    ۗ  ذٰ لِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِيْنُ } 
“Dia rugi di dunia dan di akhirat. Itulah kerugian yang nyata.”
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 11)

Abdullah bin Aizar berkata, “Anak Adam memiliki dua hal dalam rumah hunian: Rumah hunian yang terletak berada di atas bumi serta rumah hunian yang letak keadaannya yakni di bawah bumi. Mereka berusaha memperindah serta mempercantik rumah hunian yang mana letaknya berada di atas bumi, mereka membuat pintu-pintu menghadap sebelah kiri, pintu-pintu menghadap sebelah kanan, dan mereka berusaha membuat penghangat untuk musim dingin dan membuat pendingin untuk musim panas. Kemudian berusaha membuat rumah hunian yang berada di bawah bumi, tetapi mereka merusaknya. Lalu ada yang datang berkata, ‘Sudahkah anda berfikir? Rumah yang berada di atas bumi sementara anda bangun dengan megah.

Berapa lama anda tinggal di dalamnya?’ Dia menjawab, ‘Tidak tahu secara persis. “Dan sedangkan rumah hunian yang berada di bawah bumi yang anda rusak, berapa lama anda akan tinggal di tempat itu?’ Dia menjawab, ‘Aku akan tinggal di tempat itu hingga hari kiamat.’ Maka org tersebut berkata kepadanya, ‘Bagaimana anda bisa merasa tidak bersalah dengan tindakan anda itu, sementara anda seorang hamba yang berakal sehat?”

Wabillahi Taufik Wal Hidayah

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Jika Ingin Mengemukakan Pendapat, Berkomentarlah Dengan Baik dan Sopan. Salam Ukhuwah Akhy wa Ukhti :)
EmoticonEmoticon