Penyebab Diare dan Mulas Ketika Puasa

Baca Juga

Agar Website Kelas Islam Rutin Update Artikel Terkait Dunia Islami atau hal lainnya, Mohon Bantu Donasinya Akhy wa Ukhti, Caranya pun Mudah. Akhy wa Ukhti hanya cukup Meng-Klik Iklan Dibawah ini ataupun Iklan yang Berada Dimana Saja. Salam Ukhuwah dan Saling Peduli Sesama yaa Akhy wa Ukhti :)

Kelas Islam - Penyebab Diare dan Mulas Ketika Puasa, Ketika puasa terkadang kerap kita merasakan mulas sehingga menyebabkan diare baik itu dari segi makanan atau perilaku kita sendiri terhadap lingkungan.

Dengan adanya rasa sakit ketika bulan Ramadhan tiba memang lah rasa tersebut tidak diinginkan, terutama sakit perut (mulas), sebagian besar hal ini tentunya akan mengganggu ibadah puasa Ramadhan kita.

Terdapat sebuah pasien yang membahas soal ini, terkait perut nya yang mulas terutama dalam di bulan Ramadhan ini, bahwa mengapa saya sakit perut?.

"Apa ketika buka puasa saya tidak makan nasi terlebih dahulu, lantaran telah kekenyangan dari makanan takjil?" tanyanya.

Pakar kesehatan, Dr. Hendra Nurjadin, RS Mayapada Tanggerang, menjawab hal tersebut. Bahwa hal tersebut besar tidak terkait dengan puasa, melainkan hal lainnya yakni tidak adanya asupan korelasi sehingga mulas dan diare mudah didatangi.

Agar Web Kelas Islam Rutin Update Artikel, Mohon Bantu Donasinya Akhy dan Ukhti, Caranya pun Mudah. Akhy dan Ukhti hanya cukup Meng-Klik Iklan Dibawah ini ataupun Iklan yang Berada Dimana Saja. Salam Ukhuwah dan Saling Peduli Sesama yaa Akhy dan Ukhti :)

"Penyebab diare yang kerap sering terjadi adalah makanan yang terkontaminasi kotoran, makanan tersebut lah yang menyebabkan tubuh kita susag mengeluarkan kotoran agar lebih cepat," Tutur Dr. Hendra.

Tidak hanya itu, diare pun dapat dipicu baik itu infeksi bakteri maupun virus. Khalayak biasanya menyebut dengan flu, tetapi hal ini terjadi di usus. Tetapi penyakit mules serta Diare menurut Dr. Hendra dapat sembuh kembali sekisah 2-3 hari.

Sering Mulas Dan Diare Tidak Pengaruh Puasa (Dr. Hendra)

Maka dari itu ketika puasa, perkara sakit perut, diare, mules yang terus menerus berlangsung berlarut (12 jam) maka hal ini jangan dibiarkan anataran cairan yang kita miliki akan berkurang. Usahakan kita masih tetap berpuasa tetapi tatkala sudah waktunya berbukan puasa, maka kita lanjut lagi dengan meminum obat diare.

"Jikalau tidak kuat, terlalu pasif diarenya, tentu tidak usah dipaksakan, maka dari itu pembatalan puasa dapat dilaksanakan (diganti bulan lainnya)," ujar Dr. Hendra.

Disamping itu Dr. Hendra pula memberitahukan, jika orang yang memiliki sakit di lambung maka hindari dari makanan yang mudah membuat sakit perut (lambung). Dan perbedaan dari Diare yakni ketika buang hajat, buang hajat biasanya 4 kali sehari.

"Jika tidak berbentuk, sampai 2-3 kali mungkin ini sih bukan diare, itu dinyatakan ia sering BAB-nya aja," pungkas Dr. Hendra.