Tunggu Sebentar...

3 Firman Allah SWT. Atas Kekayaan dan Nikmat Duniawi yang Tercela

Agar Website Kelas Islam Rutin Update Artikel Terkait Dunia Islami atau hal lainnya, Mohon Bantu Donasinya Akhy wa Ukhti, Caranya pun Mudah. Akhy wa Ukhti hanya cukup Meng-Klik Iklan Dibawah ini ataupun Iklan yang Berada Dimana Saja. Salam Ukhuwah dan Saling Peduli Sesama yaa Akhy wa Ukhti :)
Agar Website Kelas Islam Rutin Update Artikel Terkait Dunia Islami atau hal lainnya, Mohon Bantu Donasinya Akhy wa Ukhti, Caranya pun Mudah. Akhy wa Ukhti hanya cukup Meng-Klik Iklan Dibawah ini ataupun Iklan yang Berada Dimana Saja. Salam Ukhuwah dan Saling Peduli Sesama yaa Akhy wa Ukhti :)

Baca Juga

Agar Website Kelas Islam Rutin Update Artikel Terkait Dunia Islami atau hal lainnya, Mohon Bantu Donasinya Akhy wa Ukhti, Caranya pun Mudah. Akhy wa Ukhti hanya cukup Meng-Klik Iklan Dibawah ini ataupun Iklan yang Berada Dimana Saja. Salam Ukhuwah dan Saling Peduli Sesama yaa Akhy wa Ukhti :)

Kelas Islam - 3 Firman Allah SWT. Atas Kekayaan dan Nikmat Duniawi yang Tercela, Rakus dan Tamak, Al-Alaq 6-8, Al-Kahf 18: Ayat 45, Al-Anfal 8: Ayat 28



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ & اَهْلاًوَسَهْلاً

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Harta serta kekayaan dunia bukanlah termasuk perilaku yang tercela, melainkan bila dinyatakan tercela yakni jika terdapat perilaku seorang hamba terhadapnya, yakni ia memilki sifat rakus dan tamak dalam hal yang tidak disukai-Nya, mencari sebagian rezeki dengan cara yang tidak halal, tidak melaksanakan hak dan kewajibannya, membelanjakan harta bukan pada tempatnya, dan yang paling dibenci الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى. yakni suatu perkara yang mana ia sombong terhadap-Nya serta menyekutukan-Nya. Sungguh barang siapa yang musyrik atau menyekutukan الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى. sungguh perbuatan itu adalah dosa yang besar.

الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى. Berfirman,

[ كلا ان الا نسن ليطخي {٦} ان رءاه استخني {٧} ان الي ربك ار جعي {٨} ]
“Kallaaaa innal-insaana layat'ghoooo {6} Arra,aa hustaghnaaaa {7} Inna ilaa rabbikarruj'aa {8}

Yang Artinya:“Ketahuilah, sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. Karena dia melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmu lah kembali (Mu).”
{Q.S Al-Alaq: 6-8}

Wahai manusia, ingatlah suatu perkara di dunia yang mana kalian tekuni hal tersebut, baik itu karier yang kalian kejar, kesejahteraan yang kalian dambakan, sebuah ketenangan/ketentraman yang kalian idamkan, kebahagian yang diinginkan bahkan sebuah kekayaan yang kalian senangkan pasti akan keinginan tersebut semua akan terasa punah kelak kita berada di Akhirat, bahkan sebuah hal yang ada di bumi ini semuanya pun akan fana/rusak/sirna.

Kita hidup di dunia ini sama saja layaknya tempat yang mana hal kenistaan bertahta sebagai mana perolehan sebagai penguasa (raja, pemerintah, presiden, dll), kezaliman merajalela, kesengsaraan dijadikan pakaian, sehingga dunia ini layaknya seorang pelacur yang tudak pernah mengalami hal setia terhadap suaminya.

Orang yang mengejar layaknya seperti hal tersebut niscaya bagaikan seorang hendak mengejar binatang buas lantas untuk orang yang tengah mencari seekor binatang tersebut, laksana ia sedang berasa di danau yang terdapat buaya, dan orang yang menikmati akan hal tersebut layaknya ia seperti gambaran meminum air berisi sebuah garam dan ia tidak merasakan puas dalam dirinya.

Hal tersebut telah menjadi sebuah ketetapan dalam sunatullah, bahwa sifat dunia beraiat fluktuatif, mudah terkena hal terkait krisis serta cepat berganti layar baru, seorang mampu (kaya) menjadi jatuh miskin, seorang yang kuat (sehat) tiba-tiba ia jatuh sakit dan seorang yang telah bekerja tiba-tiba ia terkena PHK (Pemberhentian Kerja/Pensiun),

الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى. berfirman:

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَآءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَآءِ فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ فَاَصْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ   ۗ  وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا
“Wad'rib' lahum-matsalal hayaa tiddunyaa kamaaaa i-annzalnaahu minassamaaaa ifakh talatho bihii nabaa tul ardi fa-ash-baha hasyiman-ntadz ruuhurra yaah, wakaa nallaahu a'laa kulla syaii-immuqtadiraaa”

Yang Artinya: 
“Dan buatkanlah untuk mereka (manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 45)

Karena sebuah nikmat, baik dunia maupun akhirat. Sebuah harta kekayaan hanyalah menjadi sebuah landasan fitnah yang bersifat menipu dan sementara nikmat hanyalah sesaat yang bersifat menyilaukan keadaan, maka daripada itu utarakan hendaklah sebagai seorang hamba kita harus berhati-hati dalam rangka menyikapi hal tersebut. Oleh karena itu, janganlah kita terlarut serta terlena dalam kondisi yang menyilaukan, suatu keindahan dan juga kesenangan didalamnya. Seperti sebagaimana الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى. mengingatkanku atas yang telah di terangkan atas Firman الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى. ,

الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى. berfirman:

وَاعْلَمُوْۤا اَنَّمَاۤ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ  ۙ  وَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗۤ اَجْرٌ عَظِيْمٌ
“Waghlamuuu annamaaa amwa-lukum wa-aulaadukum fitnnatu, waiinnallaaha innk dahuuuu aj'ruun a'zima”
Yang Artinya:
"Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya dii sisi Allah ada pahala yang besar."
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 28)

جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا & صدق الله العظيم

وابيلاهي توفيق ول الهداية

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Jika Ingin Mengemukakan Pendapat, Berkomentarlah Dengan Baik dan Sopan. Salam Ukhuwah Akhy wa Ukhti :)
EmoticonEmoticon