Inilah Kriteria yang Layak Disebut Habib

Baca Juga

Agar Website Kelas Islam Rutin Update Artikel Terkait Dunia Islami atau hal lainnya, Mohon Bantu Donasinya Akhy wa Ukhti, Caranya pun Mudah. Akhy wa Ukhti hanya cukup Meng-Klik Iklan Dibawah ini ataupun Iklan yang Berada Dimana Saja. Salam Ukhuwah dan Saling Peduli Sesama yaa Akhy wa Ukhti :)

Kelas Islam - Inilah Kriteria yang Layak Disebut Habib, Gelar Habib memang sudah tidak asing lagi di indonesia. Namun kriteria yang layak disebut Habib pun akan kelas islam bahas kali ini.

Tanggapan dari orang terutama di indonesia memang banyak yang baragam tentang pembahasan Habib. Ada yang menyebut bahwa habib merupakan sosok terhormat, istimewa dan sebagainya.

Disamping khalayak pun berpendapat bahwasanya mana saja sosok yang cocok disebut terkait gelar habib yang memang benar atau yang bukan.

Ketua dari Maktab Nasab Rabithah Alawiyah yaknk Habib Ahmad Muhammad bin Alatas, ketika waktu itu pernah bercerita terkait tentang asal mula darimana munculnya gelar habib terutama di indonesia.

Rabithah Alawiyah adalah sebuah organisasi yang bertugas mencatat suatu silsilah keturunan Nabi Muhammad ﷺ. di Negara Indonesia. Mereka melakukan pendataan tersebut dilakukan secara resmi, atas terkait siapa saja yang benar-benar orang Indonesia yang langsung memiliki keturunan dari Rasullullah ﷺ..

Ketua Rabithah Alawiyah pun mengatakan, bahwasanya asal-usul gelar habib pertama kali itu berasal dari negara negara seperti Yaman, lanjut Indonesia, Afrika dan juga negara India.

Biasanya gelar Habib biasa dicintai oleh khalayak terutama umat islam karena mereka memang langsung memilki silsilah keturunan dari Rasullullah ﷺ. Berdakwah serta berhijrah nya mereka kemana saja, biasanya mudah diterima oleh khalayak masyarakat setempat yang dikunjungi.

Agar Web Kelas Islam Rutin Update Artikel, Mohon Bantu Donasinya Akhy dan Ukhti, Caranya pun Mudah. Akhy dan Ukhti hanya cukup Meng-Klik Iklan Dibawah ini ataupun Iklan yang Berada Dimana Saja. Salam Ukhuwah dan Saling Peduli Sesama yaa Akhy dan Ukhti :)

“Mereka berawal dengan berdagang, lalu berdakwah, setelah itu mereka bercampur baur dengan masyarakat,” ujar Habib Ahmad, Raudhatul Alawiyah, Jakarta (11-1-17).

"Lantaran mereka berbaur mala dari itu mereka mudah dicintai dan disebut Habib atau sayyid (negara lain). atau ada juga yang menggelari syarif," ujar Habib Ahmad.

Habib menurut bahasa berasal dari kata ال محبب (Al-Mahbub) yang berarti ‘dicintai’.

“Habib adalah gelar yang di tunjukan atas keturunan pertalian langsung dari nabi Muhammad ﷺ. dari jalur Husein (Cucu Rasullullah ﷺ.).” Jelas Habib Ahmad.

“Dan gelar syarif adalah orang-orang yang mempunyai pertalian dari keturunan cucu nabi yakni Hasan, dan mereka ramai tersebar di beberapa negara seperti Yordania, Iran, Yaman, dan Maroko.” Ujarnya.

Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman (Habib Arab)

Mengaku benar-benar memang keturunan Nabi Muhammad ﷺ. memanglah bukan suatu perkara yang mudah.

“Kami di sini memiliki suatu prosedur. yang pertama, pastikan mereka menuliskan nama sampai silsilahnya ketujuh turunan namanya. Jika sudah lalu akan kami cek.” Tutur Habib Ahmad.

“Jika ketujuh nama keturunan tidak nyambung terhadap keturunan nabi Muhammad ﷺ. maka tidak akan benar hal tersebut dinyatakan Habib (Keturunan Rasullullah ﷺ.), ” Tutur khalayak Rabithah Alawiyah.

Pihak Rabithah Alawiyah sekarang memiliki 64 perwakilan habib di Indonesia. Mereka merupakan benar-benar keturunan nabi Muhammad ﷺ. karena sudah di detail secara rinci.

“Jika lengkap semua dan silsilahnya lengkap ada, maka akan kami buatkan buku silsilah sebenarnya,” ujar Habib Ahmad.

Habib Ahmad pun menjelaskan bahwasanya keturunan habib dapat saja terputus, seperti keturunan berbeda yakni perempuan, pindah agama islam, dan berkelakuan munkar terhadap khalayak.

“Misalnya seseorang tersebut adalah keturunan laki-laki, lalu ia memiliki dua anak perempuan. Maka disitulah berhenti keturunannya.” tutur habib ahmad.

“Kalau seorang habib pindah agama, dari Islam ke Kristen misalnya, orang itu tidak bisa disebut habib lagi.” tutur habib ahmad.

“Jika seorang habib melakukan suatu perbuatan yang munkar, biasanya pihak kami akan mendatanginya, lalu mempertanyakan, dan menasihatinya. Dan jika para habib melakukan suatu perbuatan yang onar, maka sungguh itu memang berbahaya sekali. Ujar para ulama, maka dosa tersebut pun dapat berlipat ganda," kata Habib Ahmad.